Tungau hidup dengan mengkonsumsi serpihan kulit manusia. Secara ilmiah, tubuh manusia selalu berkeringat setiap saat. Ketika berkeringat, sel-sel kulit mati manusia akan terkelupas dan tertinggal di tempat-tempat manusia berada seperti di tempat tidur, sofa, bantal dan karpet. Jika jarang dibersihkan maka sel-sel kulit mati yang menempel di tempat-tempat tersebut akan dimakan oleh tungau dan menyebabkan perkembangan tungau menjadi sangat pesat.
Debu tungau sangat berpotensi merugikan kesehatan manusia karena debu tungau akan berterbangan setiap kali Anda bergerak di tempat tidur, sofa, bantal, karpet, dan sejenisnya. Ketika debu yang telah bercampur dengan kotoran tungau itu beterbangan, debu akan menginfeksi manusia dan memicu reaksi Alergi. Bahkan debu tungau ini bisa menyebabkan alergi seumur hidup.
Menurut riset ilmiah, lebih dari 30% orang dewasa dan anak-anak menderita alergi akibat debu tungau yang menjadi penyebab utama berbagai macam penyakit, diantaranya adalah sebagaimana berikut:
Sakit Asma
Merupakan gangguan pada saluran pernapasan manusia sehingga menyebabkan gejala berupa kesulitan bernapas bagi penderitanya. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma, atau bahkan yang tidak memiliki riwayat penyakit ini sekalipun, jika menghirup debu yang sudah bercampur dengan kotoran tungau bisa saja akan mengalami gejala asma yang cukup parah. Hal ini karena unsur di dalam kotoran tungau debu bisa menyebabkan alergi seumur hidup!
Pilek atau bersin-bersin
Merupakan reaksi alergi lain yang akan muncul jika debu yang bercampur kotoran tungau terhirup ketika bernapas. Debu bercampur kotoran itu akan menempel di dinding dalam hidung dan menyebabkan reaksi alergi. Akibatnya hidung akan menghasilkan lendir (pilek) dan menyebabkan seseorang bersin-bersin.
Gatal-gatal
Merupakan reaksi alergi yang paling umum akibat kulit yang terpapar debu yang bercampur kotoran tungau. Pada kondisi yang tergolong parah, gatal-gatal tersebut juga bisa berupa kudis atau scabies. Jika seseorang terkena scabies maka sangat rentan baginya untuk menularkan penyakit tersebt kepada orang lain. Namun, kebanyakan kasus menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan oleh debu bercampur kotoran tungau biasanya berupa gatal-gatal di kulit yang diikuti dengan bentol-bentol. Dalam kasus yang sangat parah, reaksi alergi juga bisa diikuti dengan gejala demam.
Jika anggota keluarga Anda mengalami beberapa reaksi di atas maka bisa jadi rumah Anda sudah dipenuhi oleh tungau. Jika tidak segera diatasi maka seluruh anggota keluarga akan mengalami reaksi alergi yang tidak kunjung sembuh.
Tahukah Anda, di permukaan sofa atau bantal yang ada di rumah Anda setidaknya ada sekitar 2 juta tungau didalamnya, dan sebuah bantal yang berumur dua tahun dapat berisi hingga sepuluh persen kotoran dan yang hidup. Sebuah matras yang sering digunakan kemungkinan memiliki sepuluh juta Tungau debu yang tinggal bangkai Tungau debu. Begitu juga di karpet cenderung menjadi tempat bagi koloni terbesar dari hewan rumahan. (Baca: Tidak ingin terjangkit alergi akibat tungau? Lakukan langkah berikut ini).